Selasa, 01 April 2014

Tegar

matahari ku telah bersinar dihatiku
hilang satu persatu kecemasanku trauma hidupku
bila kuingat semua yang pernah terjadi
biar biarlah saja tak mau aku terbelenggu
aku bisa tegar karena-Mu
bisa berpikir hidup ini indah
 meski tertatih terhempas-hempas
tapi kucoba bertahan
terima kasih tlah membuatku kuat
sampai detik ini ku mampu tersenyum
ku tak mau hidup di masa lalu
jalan hidupku masih terbentang panjang
 

Kamis, 20 Maret 2014

Mari bergabung dalam SEJARAH PERGERAKAN MAHASISWA SULAWESI....

MARI BERGABUNG BERSAMA, DALAM RANGKAIAN MOMENT AKBAR
SEJARAH PERGERAKAN MAHASISWA SULAWESI....
#KAMPANYEPOLITIKISLAM2014
#KAMPANYEKEBANGKITANKHILAFAH2014

PANGGUNG POLITIK MAHASISWI:
"INDONESIA LEBIH BAIK:TINGGALKAN DEMOKRASI, TEGAKKAN KHILAFAH"
JUMAT, 21 MARET 2014 (MAHASISWI ONLY)
08.00-11.00 WITA
FLY OVER MAKASSAR

Rekan-rekan mahasiswa…
Indonesia memiliki jumlah pemuda yang cukup besar yaitu 40, 8 juta atau 40% dari total jumlah pemilih, Itu artinya sangat besar pula peran politik pemuda dalam mempengaruhi arus pergerakan perubahan di negeri ini.
Tetap terperosok dengan system demokrasi atau melakukan perubahan revolusioner dengan system Khilafah untuk mewujudkan Indonesia lebih baik. ITU PILIHAN KAWAN..

Rekan-rekan mahasiswi..
Sungguh BUSUK SISTEM DEMOKRASI dalam menempatkan peran politik pemuda..menjelang pemilu seperti ini, para pengusung demokrasi membumbung pemuda dengan berbagai argument busuknya agar pemuda berperan dalam perubahan yaitu dengan mengikuti PEMILU seolah tidak ada peran perubahn yang lain.
Suara komunitas pemuda yang besar menjadi sasaran berharga dalam demokrasi. Dengan mekanisme seperti itu, sejatinya demokrasi telah merampok peran politik pemuda. Pemuda hanya dijadikan sasaran empuk dalam menjaring suara.
MASIHKAH KITA INGIN DIKELABUI OLEH DEMOKRASI & PENGUSUNGNYA?
SUNGGUH..TERLALU BERHARGA PELUH ANDA YANG MENETES HANYA KARENA DISIBUKKAN DENGAN DEMOKRASI YANG TELAH NYATA KERUSAKANNYA... MARI BERGERAK BERSAMA UNTUK PERUBAHAN YANG LEBIH BAIK: TINGGALKAN DEMOKRASI, TEGAKKAN KHILAFAH.

Wahai pemuda, negeri ini menanti kiprah perjuanganmu, membebaskannya dari belenggu DEMOKRASI yang demikian RUSAK dan layak dibuang ke tong sampah peradaban. Negeri ini menanti uluran tangan para pemuda muslim untuk menjadi pejuangnya, menyelamtkannya dengan syariah-Nya yang sempurna yang diterapkan dalam institusi Khilafah Islam. Yang dengannya, gemah ripah loh jinawi negeri ini akan kita rasakan, penguasa taqwa dan menyayangi rakyatnya akan kita dapatkan, dan hak politik pemuda benar-benar terwujud secara nyata untuk melahirkan peradaban agung nan mulia. Saatnya, tinggalkan demokrasi, tegakkan khilafah! Allahu akbar!

SAATNYA PEMUDA BERGERAK BERSAMA UMMAT...
TINGGALKAN DEMOKRASI, TEGAKKAN KHILAFAH!!!
#KAMPANYEPOLITIKISLAM2014
#KAMPANYEKEBANGKITANKHILAFAH2014
INDONESIA LEBIH BAIK: TINGGALKAN DEMOKRASI, TEGAKKAN KHILAFAH

Kamis, 13 Maret 2014

Khilafah Bukan Sekadar Romantisme Sejarah

Oleh : Farid Wadjdi

3 Maret 1924 M (28 Rajab 1342 H), adalah hari kelabu bagi umat Islam. Secara resmi pada tanggal itu, Khilafah dibubarkan oleh agen Inggris Mustafa Kamal at-Taturk. Artinya, sudah 90 tahun umat Islam tidak memiliki khilafah. Ada yang menuding seruan khilafah, tidak memiliki landasan dalam Islam. Menurut mereka, khilafah sekadar romantisme sejarah.

Padahal keberadaan Daulah Khilafah sangat penting dan mendesak. Tentang pentingnya kewajiban ini ditegaskan oleh para alim ulama dari generasi salaf maupun khalaf. Mereka sepakat bahwa menegakkan Khilafah Islamiyyah merupakan kewajiban penting di dalam Islam.

Al-‘Allamah al-Imam Ibnu al-Haitamiy Asy Syafi’i rahimahullah ta’ala menyatakan di dalam Kitab Ash Shawaa`iq al-Muhriqah, juz 1, hal. 25 : “Ketahuilah juga; sesungguhnya seluruh shahabat telah sepakat bahwasanya mengangkat seorang imam setelah berakhirnya zaman kenabian adalah wajib. Bahkan mereka menjadikan kewajiban tersebut sebagai kewajiban yang paling penting. Sebab, mereka lebih menyibukkan diri dengan kewajiban tersebut daripada kewajiban menyelenggarakan jenazah Rasulullah SAW….”

Berkaitan dengan khilafah ini Amir Hizbut Tahrir asy-Syeikh al-‘Alim Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah dalam soal jawab tertanggal 21 Raibul Awal 1435 H/22 Januari 2014 M, menjelaskan tentang tiga hal penting. Pertama, khilafah merupakan istilah fiqhiyah “haqiqah syar’iyyah” sebab nash-nash syar’iyah menunjukkan demikian. Kedua, tentang wajibnya khilafah, dan ketiga, tentang khilafah tidak bisa dilepaskan dalam politik, karena di dalamnya ada aktifitas politik.

Amir Hizbut Tahrir menjelaskan secara gamblang sistem khilafah adalah fardhu. Dalil-dalil tentang hal ini dinyatakan dengan tegas di dalam Alquran, as-sunnah dan ijmak shahabat. Berdasarkan Alquran, Allah SWT berfirman menyeru Rasul SAW: “Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.” (TQS al-Maidah [5]: 48)

Dan seruan kepada Rasul SAW untuk memutuskan perkara di antara mereka dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah merupakan seruan kepada umat beliau SAW. Mafhum (pengertian)nya adalah hendaknya umat Rasulullah SAW—termasuk kita—mengadakan seorang hakim (penguasa) setelah Rasul SAW yang memutuskan perkara di antara mereka dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah.

Dan perintah dalam seruan (khithab) itu memberi faedah jazm (tegas) sebab topik seruan adalah fardhu. Ini merupakan qarinah (indikasi) jazm (tegas) seperti yang ada dalam ketentuan ushul. Dan penguasa yang memutuskan perkara di antara kaum Muslimin dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah setelah Rasulullah SAW adalah khalifah. Dan sistem pemerintahan berdasarkan konteks ini adalah sistem khilafah.

Di samping itu penegakan hudud dan seluruh hukum adalah wajib. Dan kewajiban ini tidak bisa ditegakkan dengan sempurna kecuali dengan penguasa, sementara suatu kewajiban tidak sempurna dengan sesuatu maka hukum sesuatu itu menjadi wajib. Artinya, mengadakan penguasa yang menegakkan syara’ adalah wajib. Dan penguasa berdasarkan konteks ini adalah khalifah dan sistem pemerintahan adalah sistem khilafah.

Adapun as-sunnah, diriwayatkan dari Nafi’, ia berkata; “Abdullah bin Umar berkata kepadaku: “Siapa saja yang melepaskan tangan dari ketaatan, niscaya ia menjumpai Allah pada Hari Kiamat kelak tanpa memiliki hujjah, dan siapa saja yang mati sementara di pundaknya tidak ada baiat maka ia mati seperti kematian jahiliyah.” (HR Muslim)

Jadi hadits tersebut mewajibkan adanya baiat di pundak setiap Muslim, yakni adanya khalifah yang dengan keberadaannya akan merealisasikan adanya baiat di pundak setiap Muslim. Dan jika tidak, maka bagi orang yang lalai, ia mati seperti kematian jahiliyah. Hal ini untuk menunjukkan atas besarnya dosa akibat tidak beramal untuk mewujudkan khalifah yang memutuskan perkara dengan Islam. Setelah Rasul SAW baiat tidak ada kecuali kepada khalifah, bukan kepada yang lain.

Khilafah juga tidak bisa dilepaskan dari politik. Khilafah, sistem pemerintahan Islam, di dalamnya ada aktifitas-aktifitas politik yang dilakukan oleh khalifah. Karena politik (as-siyâsah) berarti ri’âyah asy-syu’ûn (pengaturan urusan). Dan aktifitas pokok khilafah adalah ri’âyah syu’ûn al-ummah, dan ri’âyah asy-syu’ûn dari seorang penguasa adalah politik.

Bahwa aktifitas politik khalifah adalah mengurus rakyat dinyatakan dalam hadist Rasulullah, di antara Al-Bukhari telah mengeluarkan dari Ibn Syihab … bahwa Salim menceritakan kepadanya: bahwa Abdullah bin Umar berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Setiap dari kalian adalah pemelihara, dan setiap kalian diminta pertanggungjawaban atas pemeliharaannya. Seorang imam adalah pemelihara dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas pemeliharaan urusan rakyatnya.” Jadi khalifah aktifitasnya adalah ri’âyah asy-syu’ûn. Dan ri’âyah asy-syu’ûn dari seorang penguasa adalah politik sesuai makna bahasanya itu.

Karena itu, masalah ini bukanlah sekadar romantisme sejarah. Menegakkan khilafah merupakan kewajiban kita semua. Ketiadaan Khilafah Islamiyyah telah mengakibatkan telantarnya banyak hukum Islam. Kita wajib memfokuskan diri dalam perjuangan menegakkan kembali Khilafah Islamiyyah, dengan cara menjadikan agenda penegakan Khilafah Islamiyyah sebagai persoalan hidup dan mati. Kita wajib secara terus-menerus tanpa kenal lelah memberikan penyadaran kepada umat Islam mengenai kewajiban dan pentingnya perjuangan menegakkan kembali Khilafah Islamiyyah.

SHARE ke saudaramu yang lain. Syukron
==============================
Pastikan anda untuk me-like dan mem-follow :
FB HTI >> https://www.fb.com/htiinfokom
Twitter HTI >> https://twitter.com/HizbutTahrirID
==============================
Jika Saudara/i ingin bergabung bersama HIZBUT TAHRIR dan bersama kita mendakwahkan Islam, bisa melayangkan pesan berupa nama asli, alamat, dan no.telp yang bisa dihubungi pada inbox fan page serta tulis juga motivasi anda ingin memperjuangkan Syariah dan Khilafah.
==============================
Jazaakumullah Khair

Mencintai Kalian karna Allah

Mari baca sejenak...

Diriwayatkan, bahawa :
Apabila penghuni Syurga telah masuk kedalam Syurga, lalu Mereka tidak menemukan sahabat2 mereka yang selalu bersama mereka dahulu sewaktu di Dunia.

Mereka pun bertanya tentang sahabat mereka kepada ALLAH:

"Yaa Rabb..
Kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di Dunia solat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami."

Maka ALLAH berfirman:
"Pergilah kamu ke Neraka, lalu keluarkanlah sahabat2 mu yang di hatinya ada iman walaupun hanya sebesar zarrah"
(HR : Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd").

Al-Hasan Al-Basri berkata: "Perbanyaklah sahabat2 mukminmu, kerana mereka memiliki Syafa'at pada hari Kiamat nanti".

Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada sahabat2 nya sambil menangis:
"Jika kalian tidak menemukanku nanti di Syurga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada ALLAH tentang aku:

"Wahai Rabb Kami..
Hamba-Mu si fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang ENGKAU..
Maka masukkanlah dia bersama kami di Syurga-Mu"

SAHABAT Ku..
Mudah2an dengan ini, aku telah mengingatkanmu Tentang ALLAH ..

Agar aku dapat besertamu kelak di Syurga & Redha-Nya..
آمِيّنْ. يَا رَبَّ العَالَمِينْ

Ya ALLAH

Aku Memohon kepada-Mu.. Kurniakanlah kepadaku sahabat2 yang selalu mengajakku untuk tunduk patuh & taat Kepada Syariat-Mu..

Kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu di akhirat kelak...

Oleh itu...

Carilah seberapa ramai sahabat yang baik yang menunjukkan jalan2 ke Syurga & jalan2 kebaikan.

WAHAI SAHABATKU

JANGAN LUPA BERTANYA TENTANGKU...
JIKA AKU TIADA DI SYURGA NANTI


untuk saudari2qu yang qu cintai karna ALLAH
seluruh pejuang syariah dan Khilafah dan seluruh kaum muslim di dunia ^_^

Minggu, 09 Maret 2014

Pattimura Bukan Kristiani, Melainkan Muslim

Menurut sejarawan Muslim Ahmad Mansur Suryanegara, Pattimura adalah seorang Muslim yang taat. Selain keturunan bangsawan, ia juga seorang ulama. Data sejarah menyebutkan bahwa pada masa itu semua pemimpin perang di kawasan Maluku adalah bangsawan atau ulama, atau keduanya.
Seperti diketahui, selama ini, dalam buku-buku sejarah, Kapitan Pattimura selalu disebut sebagai seorang Kristen. Inilah salah satu contoh deislamisasi dan penghianatan kaum minoritas atas sejarah pejuang Muslim di Maluku dan Indonesia pada umumnya.
Ahmad Lussy atau dalam bahasa Maluku disebut Mat Lussy, lahir di Hualoy, Seram Selatan (bukan Sapura seperti yang dikenal dalam sejarah versi pemerintah). Dia adalah bangsawan dari kerajaan Islam Sahulau, yang saat itu diperintah Sultan Abdurrahman. Raja ini dikenal pula dengan sebutan Sultan Kasimillah (Kazim Allah/Asisten Allah). Dalam bahasa Maluku disebut Kasimiliali.
Mansyur Suryanegara berpendapat, bahwa Pattimura itu marga yang masih ada sampai sekarang. Dan semua orang yang bermarga Pattimura sekarang ini beragama Islam. Orang-orang tersebut mengaku ikut agama nenek moyang mereka yaitu Pattimura.
Masih menurut Mansyur, mayoritas kerajaan-kerajaan di Maluku adalah kerajaan Islam. Di antaranya adalah kerajaan Ambon, Herat, dan Jailolo. Begitu banyaknya kerajaan sehingga orang Arab menyebut kawasan ini dengan Jaziratul Muluk (Negeri Raja-raja). Sebutan ini kelak dikenal dengan nama Maluku.
Mansyur pun tidak sependapat dengan Maluku dan Ambon yang sampai kini diidentikkan dengan Kristen. Penulis buku “Menemukan Sejarah” (yang menjadi best seller) ini mengatakan, “Kalau dibilang Ambon itu lebih banyak Kristen, lihat saja dari udara (dari pesawat), banyak masjid atau banyak gereja. Kenyataannya, lebih banyak menara masjid daripada gereja.”
Buku biografi Pattimura versi pemerintah yang pertama kali terbit, M Sapija menulis, “Bahwa pahlawan Pattimura tergolong turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram). Ayah beliau yang bernama Antoni Mattulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang terakhir ini adalah putra raja Sahulau. Sahulau bukan nama orang tetapi nama sebuah negeri yang terletak dalam sebuah teluk di Seram Selatan”.
Jadi asal nama Thomas Mattulessy dalam buku sejarah nasional adalah karangan dari Sapija. Sebenarnya Mattulessy bukanlah marga melainkan nama, yaitu Ahmad Lussy (Mat Lussy). Dan nama Thomas Mattulessy sebenarnya tidak pernah ada di dalam sejarah perjuangan rakyat Maluku (yang ada adalah Mat Lussy).
Perjuangan Pattimura
Pattimura bangkit memimpin rakyat Maluku menghadapi ambisi penjajah yang membawa misi Gold (emas/kekayaan), Gospel (penyebaran Injil), and Glory (kebanggaan). Perlawanan rakyat Maluku dilakukan karena kekhawatiran dan kecemasan rakyat akan timbulnya kembali kekejaman pemerintah Belanda seperti yang dilakukan masa pemerintahan VOC. Selain itu, Belanda menjalankan praktik-praktik monopoli perdagangan dan pelayaran Hongi, yang membabat pertanian hasil bumi yang tidak mau menjual kepada Belanda. Alasan lainnya, rakyat dibebani berbagai kewajiban berat, seperti kewajiban kerja, penyerahan ikan asin, dendeng, dan kopi.
Akibat penderitaan itu maka rakyat Maluku bangkit mengangkat senjata. Pada tahun 1817, perlawanan itu dikomandani oleh Kapitan Ahmad Lussy. Rakyat berhasil merebut Benteng Duurstede di Saparua. Bahkan residennya yang bernama Van den Bergh terbunuh. Perlawanan meluas ke Ambon, Seram, dan tempat-tempat lainnya.
Berulangkali Belanda mengerahkan pasukan untuk menumpas perlawanan rakyat Maluku, tetapi berulangkali pula Belanda mendapat pukulan berat. Karena itu Belanda meminta bantuan dari pasukan yang ada di Jakarta. Keadaan jadi berbalik, Belanda semakin kuat dan perlawanan rakyat Maluku terdesak. Akhirnya Ahmad Lussy dan kawan-kawan tertangkap Belanda. Pada tanggal 16 Desember 1817 Ahmad Lussy beserta kawan-kawannya menjalani hukuman mati di tiang gantungan.

Selasa, 04 Maret 2014

Sabtu, 01 Maret 2014

jualan..


kami menerima pesanan pembuatan sweater,PDH,jaket,kaos,jilbab(baju seragam). design dapat di buat sendiri,kain juga bisa dipilih sendiri..   minat ?? silahkan hubungi ---> 085255431666/085299876699 or pin 75DD26EF (wilayah makassar dan sekitarnya)