Minggu, 31 Maret 2013

DAKWAHI DULU KELUARGAMU BARU KAMU DAKWAHI ORANG LAIN! (II)


untuk sobat muslim semua  yang telah memilih untuk terjun dalam arena dakwah/yang telah memilih jalan dakwah sebagai jalan hidupnya , kira2 ketika di serang  dengan kata-kata demikian  lantas apa yang harus Dilakukan??  mau lakukan apa hayoo? apakah kita harus diam seribu bahasa? apakah kita harus marah,jengkel,emosi,atau bahkan kabur dari pandangan mereka yang berkata demikian?? wahhhh bahaya nhi kalo langsung main kabur aja hehehehehe . atau  gimana kalo kita balik menyerang juga! setuju??? lohh kok jadi main serang-serangan sich ? jadi apa yang harus di lakukan???
ya udha baca lagi yukk..:)

kalo menurut saya nhi ya ,kalo ada yang menyerang kita dengan kata2 demikian maka tindakan yang harus kita lakukan adalah dengan balik menyerang mereka juga,karena mereka menyerang kita dengan kata2 maka kita juga harus balik menyerang mereka dengan kata2 pula “kan tidak lucu kalo misalnya kita balik dengan serangan fisik hehehehe jaka sambung pegang cincin”nggak nyambung cin” hehehehe
waduhh kok malah becanda  trus sich,,kapan menyerangnya nhi,ya udah kali ini kita serius ..:D
memabalas serangan yang saya maskud dia atas bukan dengan serangan fisik namun serangannya dengan kata2 pula namun harus di ingat  kata2nya harus berdasarkan fakta ya J!!  ok Lanjut..
yuk sama2 kita tengok perjalanan dakwah Rasulullah.
dalam Perjalanan dakWahnya Rasulullah,ada satu orang yang sangat dekat dengan beliau bahkan menjadi orang yang mendukung dakwah beliau serta menjadi pelindung bagi  beliau dari ancaman orang2 yang senantiasa akan mencelakakan beliau. namun orang ini sampai akhir hayatnya pun dia tidak mau beriman terhadap apa yang di bawah oleh Rasulullah.  siapakah dia?? siapa hayoooo?? Ya benar,Pamannya. Masih ingatkah siapa paman Rasulullah?? Yuppss, Abu Thalib. Abu Thalib adalah pamannya Rasulullah yang senantiasa melindungi Rasulullah dari gangguan orang yang ingin mencelakainya. Abu Thalib sendiri sangat menyayangi Rasulullah namun walaupun demikian pamannya Rasulullah ini tidak mau mengikuti apa yang di bawah oleh keponakannya sendiri. kita harus ingat bahwa tugas Rasulullah hanyalah menyampaikan bukan untuk mengubah keadaan seseorang karena  yang mengendalikan hati Manusia itu hanyalah Allah ingat tugas Rasulullah hanyalah menyampaikan.  Nagh dari situ kita bisa lihat apakah ketika pamannya tidak mau mengikuti apa yang di bawah oleh Rasulullah,lantas membuat dakwahnya Rasulullah berhenti sampai disitu??  apakah hal tersebut lantas membuat Rasulullah tidak mau keluar untuk mendakwahkan orang lain hanya karena ada salah seorang keluarganya yang tdk menerima ajakannya???  TIDAK!!,,TIDAK!! sungguh TIDAK DEMIKIAN!!!! Kenyataannya adalah  hal tersebut tidak membuat dakwah Rasulullah kemudian menurun,atau tdk membuat Rasulullah putus asa,menyerah dan sebagainya hanya  karena ada salah satu anggota keluarganya yang bahkan paling dekat dengan beliau,tidak mengikuti apa yang di bawah oleh beliau Salallhu’alaihi wassalam. namun yang beliau lakukan adalah keluar dan menyeru manusia kepada jalan yang benar .tua,muda,miskin,kaya,cantik,jelek,kecil,besar,serta laki2 maupun perempuan. karena beliau di utus bukan hanya untuk menyeru kepada sanak keluarganya saja tapi beliau di utus untuk semua Manusia yang ada di bumi ini. sembari mendakwahkan orang lain beliau juga senantiasa mendakwahkan keluarganya.
nah dari perjalanan dakwah Rasulullah inilah,saya pun mengambil  kesimpulan yang juga terkait dengan pernyataan di awal tulisan di atas “DAKWAHI DULU KELUARGAMU BARU KAMU DAKWAHI ORANG LAIN’’
adalah sama dengan apa yang di contohkan oleh Rasulullah Sallahu’alaihi wassalam. yang menjadi objek dakwahnya kita kan bukan hanya keluarga kita semata namun objek dakwahnya kita adalah semua orang,perempuan maupun laki2, tua,muda,miskin,kaya,cantik,jelek,kecil,maupun besar. jika kasusnya adalah ada di antara salah seorang dalam keluarga kita yang belum menerima dakwah kita dalam kebaikan yaitu tunduk pada aturan Allah maka masih banyak di luaran sana yang wajib juga untuk kita dakwahi. seperti yang saya katakan di atas bahwa  sama halnya dengan Rasulullah,tugas kita hanyalah menyampaikan bukan untuk merubah seseorang karena  yang mengendalikan tiap hati manusia hanyalah Allah. dan kalo mau di pikir2 nhi ya belum tentu kan ketika dalam keluarga kita misalnya ada yang tidak mau mengikuti ajakan kita  sama halnya juga dengan orang2 di luaran sana.kalo dalam keluarga kita ada yang tdk mau menerima ajakan kita belum tentu orang lain juga tidak menerima.siapa tahu dengan kita dakwahi mereka,mereka pun mau mengikuti ajakan kita,betul nggak??!!
jadi yang harus kita lakukan adalah sembari kita dakwahkan orang lain,keluargapun harus senantiasa kita dakwahi. kan enak kalo dalam satu keluarga kita punya pemikiran yang sama yaiitu ISLAM .
jadi mulai sekarang,untuk para pengemban dakwah kalo ada orang2 yang masih suka menyerang kalian dengan kata ini” DAKWAHI DULU KELUARGAMU BARU KAMU DAKWAHI ORANG LAIN!’’ maka  jangan sungkan2 untuk mengeluarkan  serangan kalian tapi ingat bukan serangan secara fisik ya hehehehe
hmm kayanya saudara[i] qu ini sudah mulai capek saat baca tulisan ini,ya sudah kalo gitu.tulisan kali ini saya cukupkan dulu sampe disini. saya sangat berharap semoga  tulisan ini bisa bermanfaat untuk kita semua terutama untuk saya pribadi.
kalo misalnya dalam tulisan ini ada terdapat kesalahan ataupun kekeliruan maka itu  datangnya dari pribadi saya sendiri karena saya sendiri adalah makhluk yang sangat terbatas dan masih butuh banyak belajar. Dan kalopun ada kebenaran yang terdapat dalam tulisan ini maka kebenaran itu datangnya dari Allah semata dzat yang tiada batasanNya..
wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh J 
SALAM PERJUANGAN!!!

DAKWAHI DULU KELUARGAMU BARU KAMU DAKWAHI ORANG LAIN! (I)


Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh
_______________________________________________________________
DAKWAHI DULU KELUARGAMU BARU KAMU DAKWAHI ORANG LAIN!
sobat muslim,kalian pernah dengar kalimat di atas nggak?? atau kalian pernah di katain dengan kalimat seperti itu nggak?? hmm kalo untuk para pengemban dakwah pastinya kalimat di atas nggak bisa terpisahkan dari mereka lagi. hehehe  yaiyalah secara kerjaannya kan ngedakwahi orang ..
mmmm kalo mau di pikir kira2 kenapa ya bisa keluar kalimat2 seperti itu? dan kenapa juga kalimat itu selalu di tujukan ke orang2  yang senantiasa menyeru pada kebenaran?? bukannya bersyukur  eeehh malah ngatain yang bukan2. hmmm ,,,kira2 kenapa hayooooo?? ya udha baca lagi but  sambil baca lanjutan tulisan ini sambil mikir juga jwabannya ya hhehehehehe ...
sudah dapat jawabanya belum nhi?? ya udhaa kalo belum ,saya duluan deh yang ngejawabnya ya hihiihi tanya sendiri jawab sendiri..:).
begini sobat muslim,menurut hasil pengamatan saya nhi ya"ciee kayak pengamat aje hehehe"  ada dua kemungkinan yang terjadi sampai kalimat seperti itu bisa keluar dari mulut orang2 yang gitu thee “tahu kan maksudnya”. kemungkinan yang pertama  adalah biasanya  karena  orang2 tsb ketika di nasihati suka melawan atau bahasa krennya nggak suka di nasehati gitu  dan yang kedua karena orang2 tsb baqanya sagat tinggi atau bahasa krennya kaya gini hari gini gue di nasehati sama loe,,please thee ya intinya orang2 seperti ini ingin mempertahankan harga dirinya n nggak mau harga dirinya jatuh  sekalipun yang di lakukan itu salah..
kalo mau di lihat dari dua  kemungkinan di atas ada dua pertanyaan yang muncul pada kemungkinan  yang pertama,pertanyaan yang pertama mengapa ada  orang2 seperti itu yang nggak suka kalo di nasehati dan yang ke dua mengapa ada orang2 seperti itu yang kalo di nasihati pasti ngelawan??  padahal kata khalifah umar nhi ya manusia yang berakal adalah manusia yang suka menerima dan meminta nasihat orang lain !! tapi kalo mau di lihat dari kemungkinan yang pertama kira2 kenapa hayoooo??... ya udha baca lagi yukk..n jawabannya adalah baca lagi hehehhehe   
yang pertama mengapa ada  orang2  yang nggak suka kalo di nasehati?  biasanya orang2 seperti itu karena kebiasaan mereka adalah melakukan kesalahan dan tidak  pernah ada yang menasihati mereka terhadap kesalahan yang mereka lakukan  jadi mereka mengaggap bahwa apa yang mereka lakukan adalah suatu kewajaran/satu kebiasaan  yang memang sering terjadi secara berulang kali dalam setiap harinya. nah karena sudah terbiasa dalam kesalahan dan tidak pernah ada yang saling menasihati makanya mereka tidak suka kalo ada yang menasihati ,secara menurut mereka kan apa yang di lakukan selama ini sudah merupakan satu kebiasaan yang sering terjadi githhu lohh akhirnya dalam pandangan mereka apa yang mereka lakukan itu sah2 saja sekalipun yang mereka lakukan adalah sebuah kesalahan.
yang ke dua mengapa ada orang2 seperti itu yang kalo di nasihati pasti ngelawan??  ya seperti penjelasan yang ada pada poin pertama bahwa ketika kita telah terbiasa melakukan sesuatu yang salah hingga  ketika ada nasihat yang datang pasti nggak suka nah kalo sudah nggak suka maka ujung2nya kan ada sikap perlawanan terhadap orang yang menasihati tadi. kata orang nhi ya Ala bisa karena biasa!  bagus kalo Ala bisa karena biasanya untuk hal2 yang ma’ruf atau yang positif tapi kalo Ala bisa karena biasanya untuk melakukan kesalahan??? misalnya gini aduhh ukhti ,,kok bisa ya ukhti  tidak berjilbab??  ya iyalah bisa secara kan udha biasa !nah ini nhi yang Ala bisa karena biasa yang nggak bener!!  dihhh Na’udzubillah mindzalik dah!!
gimana sobat muslim,ngerti nggak dengan jawaban yang saya paparkan di atas?? mudah-mudahan ngerti ya,,Aamiin!!
 trus kemungkinan yang ke dua mengapa sampai ada kalimat “DAKWAHI DULU KELUARGAMU BARU KAMU DAKWAHI ORANG LAIN!” keluar  dari mulut orang2 yang di nasihati ? adalah karena orang2 tsb baqanya sangat tinggi atau bahasa krennya kaya gini hari gini gue di nasehati sama loe,,please thee ya intinya orang2 seperti ini ingin mempertahankan harga dirinya n nggak mau harga dirinya jatuh ya sekalipun yang di lakukan itu salah.orang2 seperti itu adalah orang2 yang bisa di bilang tidak jauh beda dengan orang2  yang di jelaskan pada kemungkinan yang pertama. orang2 yang ada pada kemungkinan yang kedua ini adalah orang2 yang  tidak mau ketika eksistensinya dalam melakukan kesalah terganggu  atau tidak mau merasa rendah hanya karena ada yang menasihati untuk kebenaran apalagi kalo misalnya yang menasihati adalah orang yang istilahnya usianya lebih mudah dari yang di nasihati,atau yang menasihati sama2 seusia dengan yang di nasihati hellooo hari gini gue di nasehati sama loe,please thee atau hello,,loe pikir loe itu siapa! anak kemarin sore aja udha berani nasihati gue! hmmm kasihan ya orang2 seperti itu padahal ada yang mengatakan seperti ini jangan melihat siapa yang mengatakan tapi lihatlah apa yang dia katakan!!  jadi siapapun itu baik dia kecil,buta,tuli,atau apalah tapi kalo apa yang dia katakan adalah satu kebenaran dan dapat mendatangkan Ridho Allah maka itu jauh lebih baik bila di bandingkan dengan orang2 normal yang senantiasa berkata2 dalam ajakan untuk melakukan kemaksiatan terhadapat Allah swt.  Na’udzubillah ya!! jadi setelah baca nhi tulisan ,harapan saya mending mulai skarang ubah deh pola pikirnya supaya tidak lagi seperti sebelumnya yang mungkin tidak suka mendengar nasihat bisa jadi orang yang senantiasa setia mendengar nasihat,mungkin juga sebelumnya nggak suka menerima nasihat orang lain bisa berubah menjadi orang yang senantiasa haus akan nasihat2 dari orang lain dan seterusnya menuju ke arah kebaikan.. !

 DAKWAHI DULU KELUARGAMU BARU KAMU DAKWAHI ORANG LAIN!
untuk sobat muslim semua  yang telah memilih untuk terjun dalam arena dakwah/yang telah memilih jalan dakwah sebagai jalan hidupnya , kira2 ketika di serang  dengan kata-kata demikian  lantas apa yang harus Dilakukan??  mau lakukan apa hayoo? apakah kita harus diam seribu bahasa? apakah kita harus marah,jengkel,emosi,atau bahkan kabur dari pandangan mereka yang berkata demikian?? wahhhh bahaya nhi kalo langsung main kabur aja hehehehehe . atau  gimana kalo kita balik menyerang juga! setuju??? lohh kok jadi main serang-serangan sich ? jadi apa yang harus di lakukan???
ya udha nantikan jawabannya di tulisan yang selanjutnya ya. Karena jawabannya agak banyak jadi tulisan ini di bagi dua ,heheehe,
jadi kali ini bersambung dulu ya..
tapi sebelumnya,saya mau minta maaf nhi..kalo misalnya tulisan ini membosankan atau nggak enak di baca,,
Maklum baru belajar nulis hehehehehe..untuk itu kritik & saran di butuhkan..:)
iso nantikan jawabannya pada tulisan yang berikutnya..:)
Semoga bermanfaat,,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
(annisa)

bersegera melaksanakan sayiat ALLAH (BERJILBAB & BERKERUDUNG)


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
apa kabar hari ini?? semoga semuanya dalam lindungan ALLAH swt. aamiin..
bgimana puasanya?? semoga Lancar2 aja ya..
oia,saya mau numpang share tulisan nhi,mudahan berguna untuk semua|dan tentunya untuk pribadi saya juga|...
langsung aja yukbacanya.. :)
para sahabiyah dulu sewaktu turun surah An-Nur: 31| perinta berkerudung |mereka pun sami'na wa atho'ana| para sahabiyah dulu sewaktu turun lagi surah Al-Ahzab:59| yaitu perintah berjilbab| mereka pun sami'na wa atho 'na| bahkan di kisahkan bahwa mereka memakai kain mereka| untuk menutupi tubuh mereka| tak ada alasan yang keluar dari mulut mereka seperti | ya rosul,kami belum siap| ya rasul , kami belum memiliki ilmu| ya rosul, tunggu aja kalo sudah ada hidayah| ya rosul,kami ingin mengerudungi dulu hati kami| ya rosul,kami mau konsen jilbabi dulu hati kami| dan lain-lain sebagainya.|pokonya tak ada alasan selain sam’na wa atho’na |but itu dulu..|
skarang Al-qur’an sudah lengkap-selengkap-lengkapnya|semua perintah dan larangan ada di dalamnya| ada ancaman bagi mereka yang tidak beriman| dan kabar gembira bagi mereka yang beriman kepadaNya| segala petunjuk kehidupan ada di dalamnya| aturan2nnya pun tersusun rapi dan indah|
kurang apalagi coba?| perintah berjilbab dan berkerudung tlah tertulis dengan rapi disana| tapi muslimah skarang sangat hebat dan berani|muslimah skrang sangat jago|muslimah skarang sangat pintar| lha kok bisa??| iya bisa| muslimah skarang sangat hebat dan berani karena|kehebatan mereka yaitu hebat karena tak mau mengikuti apa yang di bawa oleh rosul|keberanian mereka yaitu mereka sungguh berani menentang dan melawan perintah sang Khalik|Allah subhanahu wata’ala|muslimah skarang sangat jago|jagonya mereka karena| mereka dapat menjamin diri mereka masih hidup di esok hari |hingga masih pikir2 dulu untuk berjilbab dan berkerudung| muslimah skrang sangat pintar| mereka bahkan lebih pintar dari sahabiyah|lha kok bisa??| knpa?| sudah ada perintah kerudung dan jilbab| bukannya sami’na wa atho’na malah sami’na wa pikir2 dulu|pas mendengar perintah berjilbab|masih mikir2 dulu|pake nggak ya,,pake ngggak ya|kalo para sahabiyah dulu tidak ada alasan yang keluar dari mullut mereka|hmm muslimah skrang pintar banget buat alasan|bahkan banyak banget seperti|aku belum siap| aku belum memiliki ilmu| tunggu aja kalo sudah ada hidayah|aku ingin mengerudungi dulu hati ku| aku mau konsen jilbabi dulu ku| dan lain-lain sebagainya |hmm kehebatan | kebenaran|dan kepintaran yang salah|. padahal perintah berjilbab dan berkerudung kan ketika seorang muslimah itu telah baligh|dan tidak ada persyatan yang Allah buat dalam Qur’an seperti|hai fulanah,klo kamu sudah siap berjilbab ya|hai fulanah,kalo kamu sudah miliki ilmu barulah kamu berjilbab dan berkerudung|hai fulanah,kalo kamu sudah dapat hidayah|berjilbab ya|hai fulanah ,kalo hatimu sudah siap|berjilbab ya| dan lain sebagainya|pokonya banyak banget alasannya|.
jadi bisa di lihat perbedaan yang ada antara para sahabiyah2 dulu|Al-Qur’an mereka junjung tinggi|al-qur’an mereka taruh di atas kepala mereka|but muslimah skarang|al-Qur’an mereka injak2 seperti buku cakarannya waktu TK|para sahabiyah dulu sami’na wa’athona |muslimah skrang|sami’na wa pikir2 dulu|..

tulisan ini di buat bukan mau menggurui atau bukan karna gue merasa sudah paling benar.
tulisan ini di buat tidak lain karena rasa cinta dan sayang gue kepada manusia2 yang bernama muslimah.
harapan gue  mudah2n setelah membaca tulisan ini|langsung ada yang bersegera melaksanakan syariat ALLAH yang satu ini|tapi bukan berarti yang lain tidak dilaksanakan ya| seperti,mutusin pacar|berhenti berboncengan dengan non mahram| dan hal2 laiinnya yang sudah di larang oleh ALLAH dan kekasihnya|Rasulullah Saw.|
untuk yang sudah berjilbab gue
ucapkan Barakallah dan yang belum berjilbab|ingat kematian sangatlah dekat dengan kita|jangan sampai setelah baca tulisan ini|ada di antara kita yang tiba2 di panggil menghadap Allah|bukannya mau nakut-nakutin ini ya|cuman karena sesungguhnya tidak ada yang bisa menjamin kapan kita kan mati|
so’ tunggu apalagi|selama hayat masih di kandung badan|bersegeralah melaksanakan syariatNya.|
selesai.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.. (annisa)

Sabtu, 30 Maret 2013

benarkah Hizbut-tahrir tidakpercaya dengan siksa kubur??

bismillah,,afwan ustadz saya mau tanya..
saya sering di berikan pertanyaaan kenpa HIZBUT TAHRIR tdk percaya dengan adanya siksa kubur??
bisa ustadz jelaskan maksud dr ketidak percayaan itu?
apakah itu benar atau sekedar fitnah??
syukron sblmnya atas jawabannya..


jawaban:
Hizbut Tahrir percaya dengan azab kubur. Tidak benar jika dikatakan bahwa Hizbut Tahrir dikatakan tidak percaya azab kubur. Perlu dipertanyakan: sumbernya dari mana? Apakah terdapat dalam pelajaran2 atau tsaqafah hizb? Jika ada, seperti apa bentuk ajarannya? Jika itu adalah kata orang, perlu dikonfirmasi (tabayyun), maksudnya apa?

Kebanyakan orang menyatakan begitu, karena tidak memahami konteks permasalahan yang sebenarnya. Ini semua terjadi karena adanya perbedaan metode dalam penetapan akidah, khususnya pada hadis ahad.

Mereka tidak paham kasus yang sebenarnya, sehingga mereka menuduh hizb tidak percaya azab kubur.

Padahal, kasus yang sebenarnya terjadi adalah begini:
Hadis ahad, menurut jumhur (mayoritas) ulama, tidak menghasilkan al-'ilm (keyakinan), tetapi hanya menghasilkan zhann (dugaan). Nah, karena hadis ahad tidak menghasilkan suatu keyakinan atau kepastian (qath'i), maka hadis ahad tidak bisa dijadikan landasan atau dasar dalam menetapkan akidah. Padahal, yang namanya akidah, itu harus (wajib) yakin 100%. Tidak boleh kurang sedikit pun.

Misalnya, keyakinan kita akan neraka; apakah neraka itu ada ataukah tidak. Jika kita benar2 yakin bahwa neraka itu ada, maka kita harus meyakininya 100%. Tidak boleh ada keraguan, walau cuma 0,1%. Bisa dibayangkan, jika keyakinan kita akan sesuatu ternyata tidak sempurna, maka dengan mudah keyakinan kita akan dipermainkan orang lain.

Oleh karena itu, dasar yang paling sahih untuk menetapkan akidah hanyalah Alquran dan Hadis Mutawatir. Padahal, kebanyakan hadis yang ada saat ini, riwayatnya ahad, dan jumlah hadis mutawatir sangat sedikit sekali.

Kemudian, berdasarkan pemahaman tersebut, orang2 pun mengatakan bahwa "hizb menolak hadis ahad, tidak percaya azab kubur, tidakmempercayai sifat-sifat surga dan neraka", dan sebagainya. Sebab, hadis yang membicarakan tentang hal-hal tersebut, mayoritas adalah hadis ahad.

Lalu, apakah dengan demikian hizb menolak hadis ahad yang tidak membawa pada keyakinan tersebut?

Tidak. Hizb tidak mengajarkan kepada syababnya untuk menolak hadis ahad. Tetapi, hizb mendidik seluruh syabab dan syabahnya untuk menerima seluruh hadis sahih, baik itu ahad maupun mutawatir. Seluruh hadis sahih, sekalipun riwayatnya ahad, diterima oleh hizb. Hanya saja, khusus dalam masalah akidah, hizb tidak menggunakan hadis ahad (yang diterima) tersebut. Tidak menggunakan, bukan berarti menolak, apalagi dikatakan mengingkari. Tidak benar itu.

Naun demikian, hizb sebenarnya tidak semata-mata menetapkan bahwa hadis ahad itu hanya menghasilkan zhann (dugaan, persangkaan) saja. Tetapi lebih daripada itu, hizb menetapkan bahwa hadis ahad menghasilkan apa yang disebut ghalabatuzh zhann (dugaan kuat). Jadi bukan semata-mata zhann.

Inilah konteks yang sebenarnya terjadi. Yaitu bahwa sebenarnya, pemahaman hizb, yang tidak menjadikan hadis ahad sebagai dasar akidah, sebenarnya bukanlah hal yang dibuat-buat. Tetapi ini telah dipahami oleh ulama-ulama terdahulu. Tetapi kebanyakan orang, mungkin karena faktor kebencian atau ketidaksukaan terhadap hizb, maka mereka pun secara serampangan memahami secara terbatas, tanpa mau tahu konteks yang sebenarnya terjadi.

share jika ada kebenaran di dalamnya
semoga bermanfaat
wassalamu'alaikum

mutiara hadits

Hendaknya kamu saling memberi hadiah. Sesungguhnya pemberian hadiah itu dapat melenyapkan kedengkian.
(HR. Tirmidzi dan dan Ahmad)

catatan untukmu

ketika kamu tulus mencintai seseorang
kamu slalu sebutkan namanya dalam doamu
meski kamu bukan siapa-siapa lagi baginya
segala sesuatu terjadi karena sebuah alsan
meski kadang kamu tak mengerti alasanya
tapi dia slalu memberimu sebuah pelajarn

28 maret 2013